©WebNovelPub
Previous chapter:
Chapter 45: – Retakan Kepercayaan
Next chapter:
Chapter 47: – Jejak di Tengah Kabut
PREVIEW
... meninggalkan hutan yang mengelilingi pos. Udara lembap membuat pakaian terasa melekat di tubuh, sementara bau dedaunan basah bercampur samar dengan aroma anyir darah yang tertinggal dari pertempuran sebelumnya. Ranting-ranting patah berserakan di sekitar pos, mengingatkan mereka bahwa tempat ini pernah menjadi saksi pertumpahan darah.
Kaelen berdiri di dekat pagar kayu yang mulai lapuk, pandangannya tajam mengamati lebatnya pepohonan di sekeliling. Seolah ada sesuatu yang bersembunyi di ...
YOU MAY ALSO LIKE