©WebNovelPub
Previous chapter:
Chapter 127: – Reruntuhan yang Berbisik
Next chapter:
Chapter 129: – Gerbang Waktu Terkunci
PREVIEW
... gungkapkan kebenaran.
Kaelen berdiri membeku. Serina menegang, masih membidik Elvior dengan busurnya. Alden menggenggam gagang pedangnya erat-erat, otot-ototnya bergetar karena amarah yang tertahan.
Dan Lyra...
Lyra menatap ayahnya—atau makhluk yang pernah menjadi ayahnya—dengan ekspresi patah hati yang terlalu dalam untuk diungkapkan dengan kata-kata.
"Permainan," ulang Lyra, suaranya nyaris bisikan. "Seluruh hidup kita... hanya pion di papan catur para Tetua?" < ...
YOU MAY ALSO LIKE